Oknum Brimob, tersangka penembakan satpam di Seribu Ruko, Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (5/11) pukul 18.30 tadi malam, hingga Rabu ini masih diperiksa Provos Polres Jakarta Barat. Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui tersangka Her adalah pembina satpam di ruko tersebut.Menurut Kapolres Jakarta Barat Kombes Muhammad Fadil Imran, kepada Pos Kota, tersangka waktu itu menegur Burhanudin, 46, karena tidak ada di posnya. Waktu ditanya, satpam yang baru bekerja di ruko tersebut mengaku sedang ke kamar mandi.“Ke kamar mandi lama amat. Ayo kamu hormat,”kata anggota Brimob dari Kelapa Dua itu kepada satpam baru tersebut seperti dikutip kapolres . Rupanya , mungkin karena masih baru, satpam tersebut menolak memberi hormat.Tidak itu saja, oknum Brimob itu menjadi marah. Burhanudin lalu disuruh push-up. Perintah ini juga ditolak oleh korban karena merasa tidak bersalah. Hal itu membuat oknum Brimob semakin marah lalu mengancam korban, “Saya tembak kamu!”Tiba-tiba pistol yang ditempelkan ke dada satpam tesebut meletus sehingga ayah dua anak itu terjengkang. Melihat korban berdarah, tersangka Her kabur. Warga ketika itu tidak berani menangkap karenea membawa senjata api.Masih menurut Kombes Muhammad Fadil Imran, tersangka saat kejadian tidak mabok. Meski demikian, keterangan tersangka masih terus didalami.
SUKA MARAH
Diberitakan sebelumnya, Baharudin, 30 ditembak di dekat pintu Seribu Ruko, Cengkareng, Jakarta Barat, sekitar pukul: 18.30. Pada pukul 21.30 WIB, korban dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM) untuk diotopsi.Kejadian bermula ketika pelaku yang berinisal Her marah saat korban yang merupakan security menolak hormat ketika pelaku melintas di komplek ruko. Pelaku sendiri selama ini merasa bahwa dia memegang kuasa di kawasan itu dan meminta kepada semua security untuk patuh kepada dia.Pelaku marah besar kepada Bahrudin. Ia pun meminta kepada Bahrudin untuk push-up sebagai hukuman. Bahrudin menolak. Pelaku kemudian menodongkan pistol dan menembak dada kiri korban hingga tembus ke bagian belakang.Lorent, 22 rekan korban sesama security menjelaskan korban merupakan security baru di seribu ruko. Hal tersebut, menurut Lorent, yang membuat korban tidak takut kepada Her dan menolak untuk memberi hormat. Her sendiri, masih kata Lorent, sudah sering datang ke komplek tersebut untuk meminta jatah berupa uang maupun minuman keras.Lorent menjelaskan bahwa pelaku merupakan anggota brimob berpangkat bripka. “Sudah lama dia merasa jagoan di sini. Security harus hormat saat dia lewat. Kalau tidak, dia pasti akan marah,” jelasnya.Pistol menjadi senjata andalan bagi Her untuk membuat para satpam Seribu Ruko takut kepada dirinya. Lorent mengaku pernah sekali lupa memberi hormat kepada pelaku. Akibatnya, ia dipanggil kemudian ditodong sebuah pistol sambil dibentak-bentak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar