Puji Dan Syukur Kita Panjatkan Kehadirat Allah Swt Karena Atas Limpahan Rahmat Dan Hidayah-Nya Pada Siang Hari Ini Pada Hari Kamis, Tanggal 30 Desember 2010 Ini, Kita Masih Diberikan Kesehatan, Kekuatan Dan Kesempatan Untuk Melaksanakan Acara Jumpa Pers Di Penghujung Tahun 2010. Saya Selaku Kapolda Metro Jaya Akan Memberikan Penjelasan Kepada Masyarakat Melalui Wartawan Media Cetak Maupun Media Elektronika Tentang Hasil Analisa Dan Evaluasi Situasi Kamtibmas Selama Periode Bulan Januari S/D Desember 2010. Acara Yang Kita Selenggarakan Ini Merupakan Salah Satu Wujud Dari Akuntabilitas Publik Tentang Pelaksanaan Tugas Yang Dilakukan Polda Metro Jaya Selama Kurun Waktu 1 (Satu) Tahun Dalam Upaya Mewujudkan Situasi Kamtibmas Yang Kondusif Di Wilayah Hukum Polda Metro Jaya.
Sebelumnya Ijinkanlah Saya Atas Nama Pribadi Dan Pimpinan Polda Metro Jaya Mengucapkan Selamat Hari Raya Natal 2010 Bagi Umat Kristiani Dan Selamat Tahun Baru 1432 Hijriyah Bagi Yang Merayakannya, Semoga Tuhan Yang Maha Esa Senantiasa Memberikan Rahmat Dan Petunjuk-Nya Kepada Kita Sekalian Dalam Melanjutkan Tugas Dan Pengabdian Terbaik Kepada Masyarakat, Bangsa Dan Negara.
Pada Kesempatan Yang Baik Ini, Ada 6 (Enam) Hal Pokok Yang Akan Saya Sampaikan, Yaitu:
A. Perkembangan Situasi Kamtibmas Selama Tahun 2010 Dibandingkan Tahun 2009.
B. Implementasi Program Kerja Polda Metro Jaya.
C. Operasi Kepolisian Yang Dilaksanakan Selama Tahun 2010.
D. Program Kerja 100 Hari Polri.
E. Kasus-Kasus Menonjol Yang Terjadi.
F. Hambatan Yang Dihadapi.
G. Harapan Polda Metro Jaya Di Masa Yang Akan Datang.
A. Perkembangan Situasi Kamtibmas
Selama Tahun 2010, Situasi Kamtibmas Di Wilayah Hukum Polda Metro Jaya Secara Umum Dalam Keadaan Aman Dan Terkendali, Karena Dari Hasil Analisa Dan Evaluasi Situasi Kamtibmas Selama Tahun 2010, Situasi Kamtibmas Berdasarkan 70 Jenis Kasus Selama Tahun 2010 Bila Dibandingkan Dengan Tahun 2009 Mengalami Penurunan Secara Kuantitas, Meski Secara Kualitas Ada Beberapa Kasus Yang Mengalami Peningkatan.
Situasi Kamtibmas Secara Umum Dapat Saya Sampaikan Sebagai Berikut:
1. Jumlah Kasus Tindak Pidana (Crime Total) Mengalami Penurunan Dari 57.038 Kasus Pada Tahun 2009 Menjadi 55.006 Kasus Pada Tahun 2010 Atau Turun Sebanyak 2.032 Kasus Atau Sebesar 3,56 %.
2. Penyelesaian Tindak Pidana (Crime Clearence) Mengalami Kenaikan Dari 29.334 Kasus Pada Tahun 2009 Menjadi 30.401 Kasus Pada Tahun 2010 Atau Naik Sebanyak 1.067 Kasus Sebesar 3,63 %.
3. Prosentase Tingkat Penyelesaian Tindak Pidana Mengalami Kenaikan Dari 51,43 % (Ct 57.038 Kasus, Cc 29.334 Kasus) Pada Tahun 2009 Menjadi 55,27 % (Ct 55.006 Kasus, Cc 30.401 Kasus) Pada Tahun 2010 Atau Naik Sebesar 3,84 %.
4. Crime Rate (Resiko Penduduk Terkena Tindak Pidana) Mengalami Penurunan Dari 257 Orang ( 57.038 : 22.156.577 X 100.000 ) Pada Tahun 2009 Menjadi 248 Orang (55.006 : 22.156.577 X 100.000 ) Atau Turun Sebanyak 9 Orang Atau Sebesar 3,63 %, Artinya Pada Tahun 2010 Setiap 100.000 Penduduk Di Wilayah Dki Jakarta Dan Sekitarnya Sebanyak 248 Orang Terkena Kasus Tindak Pidana.
5. Crime Clock Mengalami Perlambatan Dari 9 Menit 21 Detik ( 365 X 24 X 60 X 60 : 57.038) Pada Tahun 2009 Menjadi 9 Menit 56 Detik ( 365 X 24 X 60 X 60 : 55.006) Atau Sebesar 35 Detik, Artinya Pada Tahun 2010 Setiap 9 Menit 56 Detik Terdapat 1 Orang Terkena Kasus Tindak Pidana.
Dari Tabel Crime Indek 11 Kasus Yang Menonjol Tersebut Di Atas, Dapat Dijelaskan Sebagai Berikut :
1. Terjadi Penurunan Jumlah Tindak Pidana :
A. Pencurian Dengan Kekerasan (Curas) Dari 989 Kasus Pada Tahun 2009 Menjadi 880 Kasus Pada Tahun 2010 Atau Sebesar 12,39 %.
B. Pencurian Dengan Pemberatan (Curat) Dari 6.864 Kasus Pada Tahun 2009 Menjadi 5.735 Kasus Pada Tahun 2010 Atau Sebesar 19,69 %.
C. Penganiayaan Berat Dari 2.201 Kasus Pada Tahun 2009 Menjadi 1835 Kasus Pada Tahun 2010 Atau Sebesar 19,95 %
D. Pencurian Kendaraan Bermotor (Curanmor R-4) Dari 1.619 Kasus Pada Tahun 2009 Menjadi 1.538 Kasus Pada Tahun 2010 Atau Sebesar 5,27 %.
E. Kebakaran Dari 418 Kasus Pada Tahun 2009 Menjadi 387 Kasus Pada Tahun 2010 Atau Sebesar 8,01 %.
F. Pemerasan/ Pengancaman Dari 490 Kasus Pada Tahun 2009 Menjadi 319 Kasus Pada Tahun 2010 Atau Sebesar 53,61 %.
G. Perkosaan Dari 114 Kasus Pada Tahun 2009 Menjadi 55 Kasus Pada Tahun 2010 Atau Sebesar 107,27 %.
H. Narkotika Dari 5.954 Kasus Pada Tahun 2009 Menjadi 4.759 Kasus Pada Tahun 2010 Atau Sebesar 25,11 %.
I. Kenakalan Remaja Dari 30 Kasus Pada Tahun 2009 Menjadi 29 Kasus Pada Tahun 2010 Atau Sebesar 3,45 %.
2. Terjadi Peningkatan Jumlah Tindak Pidana:
A. Pembunuhan Dari 75 Kasus Pada Tahun 2009 Menjadi 79 Kasus Pada Tahun 2010 Atau Sebesar 5,06 %
B. Pencurian Kendaraan Bermotor (Curanmor) R-2 Dari 8.229 Kasus Pada Tahun 2009 Menjadi 8.649 Kasus Pada Tahun 2010 Atau Sebesar 4,86 %.
C. Perjudian Dari 934 Kasus Pada Tahun 2009 Menjadi 974 Kasus Pada Tahun 2010 Atau Sebesar 4,11 %.
Sehingga Dapat Disimpulkan Bahwa Crime Total (Ct) Untuk 11 Jenis Kasus Selama Tahun 2010 Mengalami Penurunan Dari 27.918 Kasus Pada Tahun 2009 Menjadi 25.239 Kasus Pada Tahun 2010 Atau Turun Sebesar 10,61 %.
Sedangkan Crime Cleareance (Cc) Untuk 11 Jenis Kasus Selama Tahun 2010 Mengalami Penurunan Dari 13.906 Kasus Pada Tahun 2009 Menjadi 11.861 Kasus Pada Tahun 2010 Atau Turun Sebesar 17,24 %.
Sedangkan Situasi Kamtibmas Di Bidang Lalu Lintas Dapat Saya Jelaskan Sebagai Berikut:
1. Kecelakaan Lalu Lintas Mengalami Peningkatan Dari 7.329 Kasus Pada Tahun 2009 Menjadi 7.487 Kasus Pada Tahun 2010 Atau Naik Sebanyak 158 Kasus Atau Sebesar 2,11 %.
2. Jumlah Korban Meninggal Dunia Mengalami Penurunan Dari 1.071 Orang Pada Tahun 2009 Menjadi 938 Orang Pada Tahun 2010 Atau Turun Sebanyak 133 Orang Atau Sebesar - 14,17 %.
3. Jumlah Korban Luka Berat Mengalami Penurunan Dari 3.388 Orang Pada Tahun 2009 Menjadi 3.232 Orang Pada Tahun 2010 Atau Turun Sebanyak 156 Orang Atau Sebesar – 4,82 %.
4. Jumlah Korban Luka Ringan Mengalami Peningkatan Dari 5.165 Orang Pada Tahun 2009 Menjadi 5.273 Orang Pada Tahun 2010 Atau Naik Sebanyak 108 Orang Atau Sebesar 2,04 %.
5. Jumlah Kendaraan Bermotor Yang Terlibat Dalam Laka Lantas Mengalami Peningkatan Dari 11.209 Unit Pada Tahun 2009 Menjadi 11.348 Unit Pada Tahun 2010 Atau Naik Sebanyak 139 Unit Atau Sebesar 1,22 %
Bila Dibandingkan Dengan Jumlah Kendaraan Di Wilayah Hukum Polda Metro Jaya Pada Tahun 2010 Sebanyak 11.362.396 Unit, Maka Prosentase Kendaraan Bermotor Yang Terlibat Dalam Laka Lantas Di Wilayah Hukum Polda Metro Jaya Pada Tahun 2009 Adalah Sebesar 0,09 %.
6. Kerugian Materiil Yang Ditimbulkan Sebagai Akibat Kecelakaan Mengalami Peningkatan Dari Rp. 12.393.069.000,- Pada Tahun 2009 Menjadi Rp. 15.806.903.000,- Pada Tahun 2010 Atau Naik Sebanyak Rp 3.413.834,- Atau Sebesar 0,02 %.
7. Sedangkan Jumlah Penyelesaian Perkara Lalu Lintas Mengalami Penurunan Dari 5.173 Kasus Pada Tahun 2009 Menjadi 4.928 Kasus Pada Tahun 2010 Atau Turun Sebanyak 245 Kasus Atau Sebesar - 4,97 %.
B. Implementasi Program
Para Hadirin Sekalian Yang Saya Hormati,
Bahwa Sesuai Dengan Grand Strategi Polri 2005 – 2025 Yang Dirumuskan Dalam Tiga Tahapan Yang Mencerminkan Upaya Polri Secara Gradual, Yaitu Tahap I (2005 – 2009) Dengan Titik Berat Membangun Kepercayaan (Trust Building), Tahap Ii (2010 – 2014) Dengan Titik Berat Membangun Kemitraan (Partnership Building) Dan Tahap Iii (2015 – 2025) Dengan Titik Berat Membangun Kemampuan Pelayanan Publik Yang Unggul Dan Dipercaya Masyarakat (Strive For Excellence), Maka Pada Tahun 2010 Dalam Memasuki Tahap Ii Grand Strategi Polri, Pimpinan Polri Telah Melakukan Kebijakan Mendasar. Kebijakan Tersebut Adalah Dengan Melakukan Restrukturisasi Organisasi Polri Yang Disesuaikan Dengan Situasi Dan Kondisi Yang Berkembang Dalam Rangka Penyempurnaan Kinerja Organisasi Polri Yang Dapat Memberikan Pelayanan Yang Terbaik Pada Masyarakat.
Para Hadirin Sekalian Yang Saya Hormati,
Tahun 2010 Ini, Merupakan Tahun Yang Mempunyai Arti Sangat Penting Bagi Polda Metro Jaya, Karena Polda Metro Jaya Tidak Hanya Dipimpin Oleh Tiga Kepemimpinan Yaitu Irjen Pol Drs. Wahyono, Komjen Pol Drs. Timur Pradopo Dan Saya Irjen Pol Sutarman, Tetapi Tahun 2010 Juga Sebagai Tahun Reformasi Birokrasi Polri, Yang Memberikan Dasar Bagi Kelangsungan Organisasi Yaitu Dengan Adanya Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Daerah (Polda) Dan Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Resort Dan Kepolisian Sektor.
Peraturan Kapolri Ini Merupakan Penjabaran Dari Pasal 37 Dan Pasal 39 Peraturan Presiden Nomor 52 Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia. Diharapkan Dengan Dikeluarkannya Peraturan Kapolri Tersebut Sekaligus Dapat Menjawab Tantangan Tugas Polri Ke Depan Sesuai Dengan Harapan Masyarakat Dan Peraturan Perundang-Undangan Yang Berlaku.
Dalam Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 Tentang , Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Resort Dan Kepolisian Sektor Terdapat Penambahan Unit Kerja Antara Lain Di Tingkat Polres Dibentuk Seksi Pengawas, Subbag Hukum, Dan Subbag Humas. Sedangkan Di Tingkat Polsek Terdapat Seksi Hukum Dan Seksi Humas. Hal Ini Merupakan Jawaban Atas Diberlakukannya Undang-Undang Ri Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (Kip).
Selain Itu, Terdapat 7 Polsek Metro Berubah Tipe Dan Kepangkatan Pejabat Kapolsek Ditingkatkan Dari Komisaris Polisi (Kompol) Menjadi Ajun Komisaris Besar Polisi (Akbp), Yaitu Polsek Metro Gambir, Polsek Metro Menteng, Polsek Metro Tanah Abang, Polsek Metro Setiabudi, Polsek Metro Kebayoran Baru, Polsek Metro Penjaringan Dan Polsek Metro Taman Sari.
Selain Upaya-Upaya Restrukturisasi Organisasi Polri Tersebut Di Atas, Polda Metro Jaya Juga Telah Melakukan Kegiatan Imbangan Agar Upaya Pencapaian Target Dapat Terwujud, Yaitu Dengan Melakukan Kegiatan Pembinaan Dan Pembenahan-Pembenahan Intern Organisasinya, Guna Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kepada Masyarakat, Yaitu Antara Lain :
1. Bidang Pembinaan Kekuatan/ Kemampuan
Kebijakan Pimpinan Polri Dalam Upaya Pembenahan Intern Dilakukan Secara Kontinyu Dan Konsekuen Meliputi Usaha-Usaha Yang Bersifat Preventif Maupun Refresif, Antara Lain:
A. Melakukan Kegiatan Supervisi Terhadap Setiap Pelaksanaan Tugas Ke Seluruh Jajaran Polda Metro Jaya.
B. Melakukan Pembinaan Personel Dengan Memberikan Penghargaan Dan Tanda Jasa (Reward) Bagi Personel Yang Berprestasi Dan Berdedikasi Tinggi Dalam Pelaksanaan Tugasnya. Terjadi Peningkatan Jumlah Personel Polda Metro Jaya Yang Menerima Penghargaan Dari 196 Orang (12 Pamen, 22 Pama, 159 Ba, Dan 3 Masy) Pada Tahun 2009 Menjadi 263 Orang (76 Pa, 157 Ba Dan 27 Pns) Pada Tahun 2010 Atau Naik Sebanyak 67 Orang Atau Sebesar 34,18 %.
C. Menindak Dengan Tegas Terhadap Setiap Penyimpangan/ Pelanggaran Yang Dilakukan Oleh Setiap Anggota Dan Memberikan Hukuman (Punishment) Sesuai Dengan Ketentuan Dan Perundang-Undangan Yang Berlaku.
1) Jumlah Pengaduan Masyarakat Terhadap Dugaan Penyimpangan Tindakan Anggota Polri / Pns Polri Baik Yang Secara Langsung, Tertulis Maupun Limpahan Dari Mabes Polri Terjadi Penurunan Dari 674 Pengaduan (189 Tertulis, 360 Langsung, 125 Pelimpahan Mabes) Pada Tahun 2009 Menjadi 472 Pengaduan (163 Tertulis/Surat, 129 Langsung, 180 Limpahan Mabes) Pada Tahun 2010 Atau Turun Sebanyak 202 Lap/Aduan Atau Sebesar 29,97 %.
2) Personel Polda Metro Jaya Yang Terjaring Operasi Bersih (Opsih) Terjadi Penurunan Dari 59 Orang Pada Tahun 2009 Menjadi 12 Orang Pada Tahun 2010 Atau Turun Sebanyak 47 Orang Atau Sebesar 79,66 %.
3) Penegakan Dan Ketertiban Disiplin (Gaktibplin) Terhadap Personel Polda Metro Jaya Yang Melakukan Pelanggaran Disiplin Terjadi Penurunan Dari 1.082 Orang Pada Tahun 2009 Menjadi 555 Orang Pada Tahun 2010 Atau Turun Sebanyak 527 Orang Atau Sebesar 48,70 %.
4) Penegakan Hukum Disiplin (Gakkumplin) Terhadap Personel Polda Metro Jaya Yang Melakukan Pelanggaran Disiplin Terjadi Peningkatan Dari 192 Orang Pada Tahun 2009 Menjadi 259 Orang Pada Tahun 2010 Atau Naik Sebanyak 67 Orang Atau Sebesar 34,89 %.
Kasus Yang Menjadi Sorotan Masyarakat Antara Lain:
A) Lahgun Wewenang, Terjadi Peningkatan Dari 20 Orang Pada Tahun 2009 Menjadi 36 Orang Pada Tahun 2010 Atau Naik Sebanyak 16 Orang Atau Sebesar 80 %.
Bila Dibandingkan Dengan Jumlah Personel Polri Polda Metro Jaya Pada Tahun 2010 Sebanyak 31.153 Orang, Maka Prosentase Personel Polri Polda Metro Jaya Yang Melakukan Lahgun Wewenang Pada Tahun 2010 Adalah Sebesar 0,11 %.
B) Pungli, Terjadi Peningkatan Dari 20 Orang Pada Tahun 2009 Menjadi 31 Orang Pada Tahun 2010 Atau Naik Sebanyak 11 Orang Atau Sebesar 55 %.
Bila Dibandingkan Dengan Jumlah Personel Polri Polda Metro Jaya Pada Tahun 2010 Sebanyak 31.153 Orang, Maka Prosentase Personel Polri Polda Metro Jaya Yang Melakukan Pungli Pada Tahun 2010 Adalah Sebesar 0,09 %.
C) Lahgun Narkoba, Terjadi Peningkatan Dari 2 Orang Pada Tahun 2009 Menjadi 10 Orang Pada Tahun 2010 Atau Naik Sebanyak 8 Orang Atau Sebesar 400 %.
Bila Dibandingkan Dengan Jumlah Personel Polri Polda Metro Jaya Pada Tahun 2010 Sebanyak 31.153 Orang, Maka Prosentase Personel Polri Polda Metro Jaya Yang Melakukan Lahgun Narkoba Pada Tahun 2010 Adalah Sebesar 0,03 %.
D) Lahgun Senpi, Terjadi Peningkatan Dari 5 Orang Pada Tahun 2009 Menjadi 6 Orang Pada Tahun 2010 Atau Naik Sebanyak 1 Orang Atau Sebesar 20 %.
Bila Dibandingkan Dengan Jumlah Personel Polri Polda Metro Jaya Pada Tahun 2010 Sebanyak 31.153 Orang, Maka Prosentase Personel Polri Polda Metro Jaya Yang Melakukan Lahgun Senpi Pada Tahun 2009 Adalah Sebesar 0,01 %.
E) Penganiayaan, Terjadi Peningkatan Dari 5 Orang Pada Tahun 2009 Menjadi 16 Orang Pada Tahun 2010 Atau Naik Sebanyak 11 Orang Atau Sebesar 220 %.
Bila Dibandingkan Dengan Jumlah Personel Polri Polda Metro Jaya Pada Tahun 2010 Sebanyak 31.153 Orang, Maka Prosentase Personel Polri Polda Metro Jaya Yang Melakukan Penganiayaan Pada Tahun 2010 Adalah Sebesar 0,05 %.
5) Personel Polda Metro Jaya Yang Diajukan Ke Sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri Terjadi Penurunan Dari 79 Orang (Pama 5 Orang, Ba 74 Orang) Pada Tahun 2009 Menjadi 20 Orang (Pama 1 Orang, Ba 17 Orang, Ta 2 Orang) Pada Tahun 2010 Atau Turun Sebanyak 59 Orang Atau Sebesar 74,68 %.
6) Jumlah Anggota Polri Yang Diberikan Ganjaran (Punishment) Selama Tahun 2010 Dibandingkan Tahun 2009
Dari Data Di Atas Dapat Disimpulkan Bahwa Pimpinan Polda Metro Jaya Bertindak Tegas Terhadap Setiap Personel Yang Melakukan Pelanggaran Dan Atau Tindak Pidana.
7) Pemberian Rehabilitasi Kepada Personel Yang Telah Menjalani Hukumannya Dan Personel Yang Tidak Terbukti Melakukan Pelanggaran Disiplin Terjadi Penurunan Dari 831 Orang Pada Tahun 2009 Menjadi 480 Orang Pada Tahun 2010 Atau Turun Sebanyak 351 Orang Atau Sebesar - 42,23 %.
2. Bidang Pembangunan Kekuatan/Kemampuan
A. Melanjutkan Pekerjaan Pembangunan Gedung Mako Den 88 Anti Teror Polda Metro Jaya Tahap V Tahun 2010 (Sumber Dana Dipa Ta. 2010).
B. Pembuatan Sertifikasi Tanah Dan Bangunan Markas Kepolisian, Antara Lain :
- Mako Dan Aspol Polsek Metro Palmerah Jakarta Barat.
- Mako Dan Aspol Polsek Metro Kalideres Jakarta Barat.
- Mako Dan Aspol Polsek Metro Menteng Jakarta Pusat.
- Aspol Tanjung Timur Polres Metro Jakarta Timur.
- Aspol Munjul Baru Polres Metro Jakarta Timur.
3. Bidang Operasional.
A. Operasi Kepolisian.
Dalam Pelaksanaan Tugas Operasional, Polda Metro Jaya Telah Melaksanakan Operasi Kepolisian, Baik Operasi Kepolisian Terpusat Maupun Operasi Kewilayahan Antara Lain
1) Operasi Berantas Jaya 2010
Dilaksanakan Selama 14 Hari Mulai Tanggal 30 Januari S.D 12 Pebruari 2010 Melibatkan 687 Personel Dengan Sasaran Penanggulangan Kejahatan Jalanan (Street Crime), Premanisme, Curas, Curat Dan Curanmor. Dalam Operasi Ini, Berhasil Diungkap 229 Kasus Dengan Tersangka 419 Orang Dan Barang Bukti Disita Senpi 8 Pucuk, Peluru 25 Butir, Sajam 21 Bilah, Ranmor 63 Unit, Alat Judi 50 Buah, Uang Tunai Rp. 68.022.500,- Dan Lain-Lain Alat Bukti 219 Unit.
2) Operasi Citra Pelayanan Polantas Jaya
Dilaksanakan Selama 14 Hari Sejak 22 Pebruari S.D 7 Maret 2010 Melibatkan 2.336 Personel, Dengan Sasaran Tercapainya Pelayanan Polantas Yang Akuntabel, Cepat, Transparan, Tidak Berbelit-Belit Dan Memberikan Kepastian Hukum. Dalam Operasi Ini Sebanyak 7.795 Kendaraan Ditilang Dan 19.462 Diberikan Teguran. Sedangkan Kejadian Laka Lantas Yang Terjadi Sebanyak 212 Kasus, Dengan Korban Meninggal Dunia 27 Orang, Luka Berat 107 Orang, Luka Ringan 178 Orang, Kerugian Benda 307 Unit Dan Kerugian Materiil Diperkirakan Rp. 409.000.000,-.
3) Operasi Dian Jaya 2010
Operasi Kepolisian Dengan Sasaran Penanggulangan Penyalahgunaan, Pencurian, Pendistribusian Dan Pengoplosan Bbm, Dilaksanakan Selama 10 Hari Sejak 8 Hingga 17 Maret 2010, Melibatkan 865 Personel. Operasi Ini Berhasil Mengungkap 28 Kasus Dengan Tersangka Sebanyak 43 Orang. Barang Bukti Yang Berhasil Disita Berupa 7.846 Liter Solar, 218 Liter Bensin, 29.894 Liter Minyak Tanah, 16.000 Liter Mfo, 4 Unit Mobil, 1 Unit Sepeda Motor, 14 Unit Gerobak, 11 Tabung Gas 12 Kg, 120 Tabung Gas Ukuran 3 Kg Dan 5 Buah Regulator, 8 Buah Selang Penyedot, 142 Jerigen, 15 Buah Literan, 1 Takaran, 1 Corong, 4 Perahu Dan 2 Buah Mesin.
4) Operasi Simpatik Jaya 2010
Dilaksanakan Sejak 12 April S.D 1 Mei 2010 (20 Hari) Dengan Sasaran Mewujudkan Kesadaran Dan Disiplin Berlalu Lintas Bagi Masyarakat Pengguna Jalan Guna Menunjang Terciptanya Keamanan, Keselamatan, Ketertiban Dan Kelancaran Lalu Lintas. Dalam Operasi Ini Sebanyak 86.225 Kasus Lalu Lintas Ditangani Dengan Diberikan Tilang Sebanyak 56.750 Lembar Dan Teguran Sebanyak 29.475 Kali. Selama Operasi Ini Jumlah Laka Lantas Yang Terjadi Sebanyak 373 Kali Dengan Korban Meninggal Dunia 60 Orang, Luka Berat 125 Orang, Luka Ringan 280 Orang, Dan Kerugian Materi Yang Ditimbulkan Sebesar Rp. 609.050.000,-Barang Bukti Yang Diamankan Sim 23.391 Lembar, Stnk 32.651 Lembar, Mobil 61 Unit.
5) Operasi Berantas Jaya Ii – 2010
Dilaksanakan Selama 10 Hari Sejak 20 S.D 29 Mei 2010 Dengan Sasaran Penanggulangan Segala Bentuk Kejahatan Jalanan, Street Crime, Curas, Curat, Dan Aksi Premanisme Yang Memungkinkan Terjadinya Gangguan Kamtibmas. Operasi Ini Melibatkan 865 Personel. Dalam Operasi Ini Berhasil Diungkap 422 Kasus Dengan Tersangka Diamankan 808 Orang. Barang Bukti Disita 3 Pucuk Senpi, 11 Butir Peluru, 1 Unit Magazen, 94 Bilah Sajam, 43 Unit Kendaraan Bermotor, Uang Tunai Sebesar Rp. 164.083.000,- Dan Barang Bukti Lain-Lain Sebanyak 1.791 Jenis.
6) Operasi Nila Jaya – 2010
Dilaksanakan Selama 20 Hari Sejak 4 Juni S/D 23 Juni 2010, Dengan Melibatkan 483 Personel. Sasaran Operasi Adalah Pemberantasan Distributor, Agen, Pengedar Dan Pemakai Narkoba. Operasi Ini Berhasil Mengungkap 165 Kasus Dengan Tersangka Sebanyak 456 Orang Terdiri Dari 10 Orang Wna Dan 446 Orang Wni. Barang Bukti Yang Disita Berupa Heroin Seberat 293,34 Gram, Shabu-Shabu Seberat 3.688,07 Gram, Ecstasy Sebanyak 1.014 Butir, Psikotropika Gol. Iv Sebanyak 279 Butir Dan Ketamin Seberat 2.579 Gram.
7) Operasi Patuh Jaya 2010
Operasi Kepolisian Yang Dilaksanakan Selama 14 Hari Mulai Tanggal 15 S/D 28 Juli 2010, Melibatkan 2.359 Personel, Dengan Sasaran Mewujudkan Kesadaran Dan Disiplin Berlalu Lintas Bagi Masyarakat Pengguna Jalan Guna Menunjang Terciptanya Keamanan, Keselamatan, Ketertiban Dan Kelancaran Lalu Lintas. Dalam Operasi Ini Terjadi Pelanggaran Lalu Lintas Sebanyak 86.896 Kasus. Dari 86.896 Kasus Tersebut Ditindak Dengan Tilang Sebanyak 69.480 Lembar Dan Diberikan Teguran Sebanyak 17.416 Kali. Sedangkan Laka Lantas Yang Terjadi Selama Operasi Sebanyak 248 Kali Dengan Korban Meninggal Dunia Sebanyak 38 Orang, Luka Berat 71 Orang, Luka Ringan 204 Orang, Kerugian Yang Ditimbulkan 399 Unit Senilai Rp. 515.550.000,-
8) Operasi Kilat Jaya 2010
Dilaksanakan Sejak 30 Juli S.D 8 Agustus 2010 (10 Hari), Melibatkan 953 Personel. Adapun Sasaran Operasi Adalah Menanggulangi Serta Menekan Segala Bentuk Kejahatan Jalanan, Premanisme, Curas Dan Curat. Operasi Ini Berhasil Mengungkap 441 Kasus Dengan Rincian 155 Kasus Premanisme / Pemerasan / Anirat, 128 Kasus Copet / Jambret / Curat, 29 Kasus Judi, 1 Kasus Tebar Paku, 2 Kasus Curas Dan Lain-Lain Kasus Sebanyak 117 Kasus. Tersangka Yang Ditangkap Sebanyak 1.526 Orang (356 Ditahan Dan 1.170 Orang Dibina).
9) Operasi Ketupat Jaya 2010
Dilaksanakan Sejak 3 S.D 20 September 2010 (20 Hari) Dengan Sasaran Terjaminnya Keamanan Dan Keselamatan Seluruh Masyarakat Dalam Merayakan Hari Raya Idul Fitri 1431 Hijriyah/2010. Selama Operasi Ini Berhasil Diungkap 19 Kasus Dengan Tersangka Sebanyak 282 Orang. Sedangkan Jumlah Kejadian Laka Lantas Yang Terjadi Sebanyak 213 Kali Dengan Korban Meninggal Dunia Sebanyak 45 Orang, Luka Berat 76 Orang, Luka Ringan 161 Orang. Kerugian Benda Yang Ditimbulkan Sebanyak 344 Unit Senilai Rp. 406.055.000,-.
10) Operasi Zebra Jaya I Dan Ii Tahun 2010
Dilaksanakan Sejak 8 Nopember S.D 1 Desember 2010 Melibatkan 2.359 Personel Dengan Sasaran Tindakan Penegakan Hukum Berupa Tindakan Refresif Dan Sosialisasi Dalam Rangka Meningkatkan Kesadaran Berlalu Lintas. Pada Operasi Ini Sebanyak 103.631 Pengendara Ditilang Dan 15.579 Diberikan Teguran. Angkutan Umum Yang Ditindak Sebanyak 19.365 Kasus. Sedangkan Laka Lantas Yang Terjadi Sebanyak 435 Kasus Dengan Jumlah Korban Meninggal Dunia Sebanyak 563 Orang.
11) Operasi Pekat Jaya 2010
Dilaksanakan Sejak 8 S.D. 28 Nopember 2010 (21 Hari) Dengan Sasaran Penanggulangan Terhadap Segala Bentuk Kejahatan Jalanan (Street Crime), Aksi Premanisme Disertai Ancaman Kekerasan, Perjudian Dan Kejahatan Lainnya. Dalam Operasi Ini Berhasil Diungkap 940 Kasus Dengan Tersangka 2.190 Orang. Barang Bukti Yang Disita Berupa 10 Pucuk Senpi, 13 Butir Peluru, 56 Bilah Sajam, 40 Unit Sepeda Motor, 11 Unit Mobil, 1.398 Botol Miras, Uang Tunai Sebesar Rp. 38.095.100,- Dan Lain-Lain Sebanyak 328 Jenis.
12) Operasi Sikat Jaya 2010
Dilaksanakan Sejak 20 Nopember S.D 19 Desember 2010 Dengan Sasaran Penanggulangan Kejahatan Yang Menggunakan Senpi, Sajam Dan Handak Secara Ilegal. Adapun Hasil Yang Dicapai Yaitu Jumlah Kasus Diungkap Sebanyak 119 Kasus (32 Kasus Target Operasi Dan 87 Kasus Non Target Operasi), Dengan Tersangka Ditangkap Sebanyak 156 Orang (40 To Dan 116 Non To). Barang Bukti Yang Disita Berupa Senpi Rakitan Laras Pendek 7 Pucuk, Senpi Pabrikan Laras Pendek 7 Pucuk, Dan Amunisi 29 Butir Serta Lain-Lain Alat Kejahatan Sebanyak 45 Jenis.
13) Operasi Sendak Jaya 2010
Dilaksanakan Sejak 2 S.D. 11 Desember 2010 (10 Hari) Dengan Sasaran Penanggulangan Kejahatan Perakitan, Perdagangan, Penyimpanan, Penggunaan Senpi, Amunisi Dan Bahan Peledak Ilegal. Adapun Hasil Yang Dicapai Dalam Operasi Ini Sebanyak 357 Pucuk Senjata Berbagai Jenis Telah Ditarik Dari Pemiliknya, Dengan Rician Sebagai Berikut:
• 79 Pucuk Senpi Non Organik Tni/Polri Yang Digunakan Untuk Beladiri Yang Telah Habis Masa Berlakunya.
• 52 Pucuk Senjata Peluru Tajam Milik Instansi Pemerintah Yang Telah Habis Masa Berlaku Izinnya.
• 104 Pucuk Senjata Berbagai Jenis Yang Diserahkan Pihak Kejaksaan Karena Kasus Telah Diputus Pengadilan (Inkrach), Dan Hasil Pengungkapan Kasus.
• 122 Pucuk Senjata Api Berbagai Jenis Yang Disita Dari Kejaksaan Negeri Jakarta Utara Karena Kasusnya Telah Inkrach.
Selain Itu, Telah Disita Barang Bukti Berupa Magazen Sebanyak 5 Buah, 636 Butir Amunisi, 3 Buah Granat Nanas, 6 Buah Tnt, 4 Buah Detonator, 5 Kg Potasium, Dan 500 Gram Belerang Serta Petasan Sebanyak 3.198 Buah Berbagai Jenis Dan Ukuran.
14) Operasi Lilin Jaya 2010
Pengamanan Natal Dan Tahun Baru 2011, Yang Dilaksanakan Mulai Tanggal 24 Desember S.D 2 Januari 2011, Melibatkan 19.000 Personel Yang Saat Ini Sedang Berlangsung.
B. Pengamanan
Disamping Melaksanakan Operasi Di Atas, Polda Metro Jaya Juga Melaksanakan Kegiatan Pengamanan Baik Kegiatan Berskala Nasional Maupun Internasional, Antara Lain :
1) Pengamanan Kunjungan Kerja Presiden As Barack Obama Ke Jakarta Indonesia, Dimulai Sejak Tanggal 8 S/D 11 Nopember 2010 Dengan Sandi “Aman Nusa Vii-2010”.
2) Pengamanan Pertandingan Sepak Bola Aff Suzuki Cup 2010 Mulai Dari Babak Penyisihan Hingga Semi Final Dan Final Di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Sejak 1 S/D 29 Desember 2010.
C. Program Kerja 100 Hari Polri
Dalam Mendukung Program Kerja 100 Hari Polri, Polda Metro Jaya Melaksanakan Dua Program Dari 10 Program Prioritas Yang Telah Ditentukan Yaitu
1. Pengungkapan Dan Penyelesaian Kasus-Kasus Menonjol.
2. Meningkatkan Pemberantasan Preman, Kejahatan Jalanan, Perjudian, Narkoba, Illegal Logging, Illegal Fishing, Illegal Minning, Human Traficking Dan Korupsi.
Pada Program Pengungkapan Dan Penyelesaian Kasus-Kasus Menonjol, Polda Metro Jaya Memprioritaskan Pada 10 Kasus Menonjol Yang Ditangani Oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Dan Direktorat Narkoba, Antara Lain : 1 Kasus Penipuan Dan Atau Tindak Pidana Pencucian Uang, 2 Kasus Pengeroyokan, 7 Kasus Pornografi, 1 Kasus Perbankan, 1 Kasus Perlindungan Terhadap Tki Di Luar Negeri, 1 Kasus Perlindungan Terhadap Konsumen Serta 3 Kasus Narkoba. Adapun Kasus-Kasus Tersebut Dapat Digambarkan Sebagai Berikut:
No. Kasus Target Hasil Capaian Ket
1 2 3 4 5
1. Tindak Pidana Penipuan Dan Atau Pencucian Uang Yang Terjadi Pada Tanggal 27 Juli 2010 Dengan Tersangka Andi Herlambang, Dkk.
Modus : Menghimpun Dana Dari Masyarakat Dalam Bentuk Simpanan Tanpa Ijin Dari Bi, Kerugian 12 Miliar Rupiah. 100 % Telah Ditangkap 2 Tersangka Berikut Barang Bukti, Kini Telah Diserahkan Ke Kejaksaan. (100 %)
2. Pengeroyokan Terhadap Jemaat Hkbp Ciketing Bekasi Yang Terjadi Pada 12 September 2010, Korban Asian Lumban Toruan Dan Luspida Simanjuntak.
Modus: Pelaku Memukul Dan Menusuk Korban Hingga Luka Di Perut. 100 % Telah Ditangkap 13 Tersangka Pelaku Pengeroyokan Antara Lain Murhali Barda Dkk Dan Kini Kasusnya Telah P-21, Tersangka Dan Barang Bukti Telah Diserahkan Ke Kejaksaan. (100 %)
3 Kasus Pengeroyokan Dan Pembunuhan Di Jalan Ampera Jakarta Selatan Pada Tanggal 29 September 2010. Pelaku Johannis Mathew Lulan Cs (7 Orang).
Modus: Pelaku, Mendatangi Proses Sidang Kasus Pengeroyokan Di Café Blowfish Di Pn Jakarta Selatan Terdakwa Kanor Lolo Cs, Kemudian Terjadi Bentrokan Antara Massa Pendukung Terdakwa Dengan Lawannya. 100 % Telah Ditangkap 4 Pelaku Pengeroyokan Tersebut Dan Kini Masih Dalam Proses Pemberkasan. (91 %)
4. Tujuh Kasus Tindak Pidana Pornografi Yang Ditangani Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya Antara Lain Tkp Jalan Pinangsia Glodok Jakarta Barat Yang Terjadi Pada Tanggal 4 Nopember 2010, Bb 5800 Vcd Porno Barat Dan 1.400 Vcd Porno Mandarin, Tersangka Ahmad Teguh Bs. 100 % Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya Berhasil Mengungkap 7 Kasus Tersebut Dan Menangkap 7 Tersangka. Tersangka Dan Barang Bukti Sudah Diserahkan Ke Kejaksaan (100 %)
5. Kasus Tindak Pidana Perbankan, Pemalsuan Dan Pencucian Uang Senilai Rp. 29.561.500.000, Pada Tanggal 18 Nopember 2010, Tkp Kantor Kas Bri Tamini Square Jakarta Timur Dengan Tersangka Agus Mulyana, Dkk Dan Goenarto, Dkk. 100 % Meski Berkas Tersangka Sudah Dinyatakan P-21 Namun Hingga Batas Waktu 14 Hari Jaksa Belum Memberi Petunjuk.
(92 %)
6. Kasus Perlindungan Terhadap Calon Tki Ke Luar Negeri, Yang Terjadi Pada 1 Nopember 2010, Tkp Pt Amal Ichwan Prindo, Jalan Cempaka Putih Timur V-A No. 10 Jakarta Pusat, Tersangka Hasan Bin Saleh. 100 % Tersangka Berhasil Ditangkap Dan Dapat Diselamatkan 5 Orang Calon Tki. Kasus Masih Dalam Pemberkasan.
(73 %)
7.
Kasus Tindak Pidana Perlindungan Konsumen (Memproduksi Dan Mengedarkan Tabung Gas Elpiji Ukuran 12 Kg Dan 3 Kg) Pada Tanggal 8 Nopember 2010, Tkp Pt. Cakra Satria Bhakti Di Jalan Mangga Ubi No. 1010 Cengkareng Jakarta Barat 100 % Tersangka Berhasil Ditangkap An. Joa Tjoe An, Direktur Utama Dan Pemilik Pt. Cakra Satria Bhakti, Dengan Barang Bukti 100.000 Tabung Gas Berbagai Ukuran Yang Kini Dititipkan Di Rubasan Tangerang. (67 %).
8. Kasus Memproduksi Narkoba Jenis Ecstasy, Tanggal 23 Nopember 2010, Tkp Jalan Sinar Budi No. 15 Rt. 003/04 Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Tersangka Budiranto Alias Anto, Dengan Barang Bukti 9.210 Butir Ecstasy, 9,075 Kg Serbuk Ecstasy Dan Peralatan Pembuat Ecstasy. 100 % Tersangka Masih Dalam Proses Penyidikan, Belum Ada Kendala. (70 %)
9. Penangkapan Pengedar Narkoba Jenis Shabu, Tanggal 16 Oktober 2010, Tkp Swisbel Hotel Jalan Kartini, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Tersangka Johar Alias Abang Alias Charlos Dan Angelina Alias Shelly, Dengan Barang Bukti 600 Gram Shabu. 100 % Berkas Tersangka Sudah Diajukan Ke Kejaksaan Menunggu P-21. (80 %)
10. Penangkapan Pengedar Shabu Dan Heroin, Tanggal 8 Oktober 2010, Tkp Jalan Batu I Gang Arab, Kompleks X No. 9 Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Tersangka Teddy Setiawan Ariyanto, Dengan Barang Bukti 438 Gram Shabu Dan 2,83 Kg Heroin. 100 % Masih Dalam Proses Penyidikan, Belum Ada Kendala. (80 %)
Sedangkan Dalam Pemberantasan Kejahatan Yang Meresahkan Masyarakat Seperti Premanisme, Kejahatan Jalanan, Perjudian, Narkoba, Dan Kejahatan Yang Merugikan Kekayaan Negara Seperti Illegal Logging, Illegal Fishing, Illegal Minning, Human Traficking Dan Korupsi, Polda Metro Jaya Selain Menggelar Operasi Kepolisian Pekat Jaya 2010, Sikat Jaya 2010 Dan Sendak Jaya 2010, Juga Melakukan Upaya Upaya Sebagai Berikut:
No. Kegiatan Target Hasil Dicapai Ket
1 2 3 4 5
1. Pemberantasan Premanisme 4 Kasus Yang Menjadi To. 100 % Tersangka Ditangkap 14 Orang. (100 %)
2. Pemberantasan Street Crime. 100 % Ungkap 25 Kasus, Tersangka Ditangkap 30 Orang. (100 %)
3. Pemberantasan Judi 100 % Ungkap 8 Kasus, Tersangka Ditangkap 8 Orang. (100 %)
D. Kasus Menonjol
1. Kasus Pembunuhan ( 84,81 % Terungkap)
Selama Tahun 2010, Telah Terjadi Kasus Pembunuhan Sebanyak 79 Kasus Dan Berhasil Diungkap 67 Kasus Atau Sebesar 84,81 %, Sedangkan 22 Kasus Masih Dalam Penyelidikan. Adapun Kasus Pembunuhan Yang Menonjol Di Tahun 2010 Adalah Sebagai Berikut:
A. Penangkapan Pelaku Mutilasi An. Baekuni Als Babe :
Pada Tanggal 7 Januari 2010 Pkl.18.30 Wib Di Gg. Masjid Rt. 06/02 Pulo Gadung Jaktim Telah Terjadi Pembunuhan Mutilasi Yang Dilakukan Oleh Baekuni Als Babe Terhadap Korban Ardiansyah, 10th, Pengamen, Al.Jl. Raya Bekasi Gg.Ketut Rt. 04/07 No. 22 Cakung Barat Jaktim. Kronologis Kejadian : Korban Dan Pelaku Bertemu Di Ptc Pulogadung Kemudian Korban Di Ajak Ke Tkp. Di Tkp Korban Dimandikan Dan Diajak Untuk Berhubungan Badan. Karena Korban Menolak Korban Dijerat Dengan Menggunakan Tali Rafia Dan Kemudian Pelaku Melakukan Kekerasan Sex Terhadap Korban. Kemudian Korban Dimutilasi Dimasukan Di Dalam Dus Aqua Dan Dibuang Di Jl.Bekasi Km. 26 Jembatan Besi Rt. 10/03ujung Menteng Cakung. Kemudian Tanggal 08 Januari 2010 Pkl. 10.00 Wib Mayat Korban Ditemukan Oleh Warga. Pelaku Berhasil Ditangkap Dirumahnya Pada Tanggal 09 Januari 2010. Sebelumnya Pada Tahun 2007 Dan 2008 Pelaku Telah Melakukan Mutilasi Terhadap 2 Korban, An : Adi, 12th Dan Arif, 6th. Barang Bukti Yang Disita 1 Buah Golok, Tali Plastik Kuning, Dan Dus Aqua . Terdakwa Telah Divonis Oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur Dengan Ganjaran Penjara Seumur Hidup.
B. Penangkapan Pelaku Penculikan Dan Pembunuhan Wn. Pakistan An. Muhammad Akasha Rao
Pada Tanggal 26 April 2010 Pkl. 24.00 Wib Telah Ditemukan Mayat Laki-Laki Wn Pakistan, An : M. Akasha Rao Di Dalam Mobil Baleno B-8567-Ja Di Perum. Puri Bintara Ciputat. Korban Ditemukan Kaki Terikat, Seluruh Muka Tertutup Lakban. Selanjutnya 2 Orang Tersangka Pada Tgl. 30 April Dan 2 Mei 2010 Di Dua Tempat Yang Berbeda, Yaitu Di Bandung Dan Di Karawang Berhasil Tertangkap, An : M. Amrullah Alias Amjad Dan Ahmad. Modus Operandi : Sebelum Kejadian Korban Diculik Dan Diminta Tebusan Kepada Keluarga Korban Uang Sejumlah 10 Lac Rupee, Kemudian Setelah Uang Ditransfer Sebesar 10 Lac Rupee Ternyata Korban Tetap Dibunuh. Kasus Ditangani Restro Jaksel.
C. Kasus Pembunuhan Dengan Mutilasi Tersangka Muryani (Isteri Korban)
Pada Hari Minggu, 10 Oktober 2010 Pkl. 15.00 Wib Telah Terjadi Pembunuhan Terhadap Korban Karyadi Dengan Cara Dimutilasi, Sebagai Tersangka Muryani (Istri Korban). Kronologis Kejadian : Saat Korban Sedang Tidur Korban Dipukul Oleh Tersangka Dengan Menggunakan Tabung Gas Ukuran 3 Kg, Selanjutnya Korban Di Seret Ke Kamar Mandi Dan Dipotong Potong Menjadi 13 Potong Dengan Menggunakan Pisau Dapur Dan Dimasukan Ke Kantong Plastik Hitam Selanjutnya Dibuang Ke Kali Baru Depan Pasar Obor Jaktim. Barang Bukti Yang Disita : 1 Lembar Tikar Im Warna Hijau Kuning, 1 Tabung Gas Elpiji Ukuran 3 Kg, 1 Potong Mukena Warna Putih, Sampel Noda Darah Yang Diambil Dari Dinding Ruang Tamu Dan Kamar Tidur, Potongan Kardus Bernoda Darah. Pelaku Berhasil Ditangkap Oleh Restro Jaktim Seminggu Setelah Kejadian.
2. Kasus Keracunan Minuman Oplosan
Pada Tanggal 22 Agustus 2010 Sekira Pukul 23:00 Wib Telah Terjadi Keracunan Minuman Oplosan Di Warung Jamu Milik Sarimin, 41 Tahun, Di Jalan Kelapa Hijau, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dalam Peristiwa Tersebut Menimbulkan Korban Jiwa 15 Orang Meninggal Dunia. Para Korban Setelah Meminum Jamu Yang Diracik Sarimin Kemudian Mual-Mual Dan Muntah Bercampur Darah. Dari Hasil Penyelidikan Dan Penyidikan ,Diketahui Bahwa Kandungan Jamu Racikan Sarimin Tersebut Mengandung Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan. Minuman/Jamu Yang Diracik Sarimin Adalah Lima Liter Alkohol 70 % Dicampur 20 Liter Air Putih, Lima Sendok Makan Pasta Wiskey Dan Lima Sendok Pasta Asam Jawa. Tersangka Sarimin Dijerat Dengan Pasal 359 Kuhp Dan Atau Pasal 8 Ayat (1), Ayat (2), Ayat (3) Uu Ri Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, Akibat Kelalaiannya/Kealfaannya Mengakibatkan Orang Meninggal Dunia.
3. Kasus Narkoba ( 98,87 % Terungkap)
Kasus Narkoba Yang Ditangani Selama Tahun 2010 Sebanyak 4.759 Kasus, Dan Sebanyak 4.705 Kasus Dapat Diungkap Atau Sebesar 98,87 %. Kasus Narkoba Yang Menonjol Yang Berhasil Diungkap Oleh Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya Dan Jajaran Selama Tahun 2010 Antara Lain Sebagai Berikut:
A. Pengungkapan Clandestine Lab Shabu Dan Ecstasy:
Pada Tanggal 22 Maret 2010 Di Citra 2 Ext Blok Bb 2/6 Rt. 12/05 Kel.Pengadungan Kec. Kalideres Jakarta Barat Telah Ditangkap Pelaku Pengedar Narkotika, An: Anthony Wijaya Als Hakim Dan Ang Yin Hua Als Leonardi. Petugas Melakukan Penangkapan Terhadap Anthoni Waijaya Setelah Petugas Mendapat Informasi Bahwa Di Tkp Digunakan Sebagai Tepat Untuk Memproduksi Narkotika, Selanjutnya Petugas Menemukan Mobil Avanza No. Pol.Dk-1604-Es Yg Saat Itu Dikemudikan Oleh Ang Yin Hua Masuk Ke Tkp, Setelah Dilakukan Pengeledahan Ditemukan Narkotika Jenis Ecstasy Dan Shabu-Shabu Milik Anthony Wijaya. Tersangka Anthoni Wijaya Telah Memproduksi Narkotika Jenis Ecstasy Dan Shabu Sejak 20 Tahun Yang Lalu. Bb Yg Disita : Ecstasy 50.000 Butir, Epedrin 100 Tube (Seribu Butir), Ivanes 400 Botol Bahan Baku Ecstasy 30 Kg, Alat Cetak Ecstasy 1 Box, Soda Api 1,5kg, Iodium 5 Botol. Kasus Ditangani Dit Narkotika Polda Metro Jaya.
B. Ungkap Sindikat Heroin Pakistan – Malaysia – Indonesia
Pada Tanggal 28 Sep 2010 Dan 8 Okt 2010 Di 3 Tkp Yang Berbeda, Yaitu : Pusat Grosir Cililitan Lt. Ii Jakarta Timur, Jl. Kalibata Iii Pasar Minggu Jaksel Dan Jl. Batu 1 Gang Arab Komplek 9 No 9 Kel. Pejaten Timur Ps. Minggu Jaksel Telah Ditangkap 4 Orang Pelaku Sindikat Heroin Pakistan – Malaysia – Indonesia, An : Yuli Anggraeni, Darmansyah, Edi Mulyadi Dan Teddy Setiawan Artianto. Kronologis Penangkapan : Pada Tanggal 28 September 2010 Dit. Narkoba Polda Metro Jaya Mengamankan 2 Orang Tersangka Pengedar Shabu Atas Nama Darmansyah Als Anca Dan Yuli Anggraeni Als Yuli Di Grosir Ciliitan Lt. Ii Jakarta Timur. Pelaku Menerangkan Bahwa Barang Haram Tersebut Didapat Dari Seorang Bernama Samuel Yang Berada Di Lp. Nusa Kambangan Dengan Barang Bukti 86 Gram Shabu Dan 575 Gram Heroin. Berdasarkan Keterangan Tersangka Diperolehinformasi Jaringan Para Tersangka. Kemudian Pada Tanggal 8 Oktober 2010 Petugas Berhasil Menangkap 1 Orang Tersangka Bernama Edi Mulyadi Di Kalibata Dan Menyita Bb 50 Gram Heroin Yang Didapat Dari Tersangka Setiawan Arianto Yang Ditangkap Di Rumah Kontrakannya Di Jl. Batu Gang Arab. Barang Bukti Yang Disita : 3.455 Heroin Dan 524 Gram Shabu. Kasus Ditangani Dit. Narkoba Polda Metro Jaya.
4. Kasus Korupsi (42,8 % Terungkap )
Selama Tahun 2010, Jumlah Kasus Korupsi Yang Ditangani Direktorat Reskrimsus Polda Metro Jaya Sebanyak 7 Kasus Dan Dapat Diselesaikan Sebanyak 3 Kasus Atau Sebesar 42,8 %. 4 Kasus Masih Dalam Proses Penyidikan. Kasus Korupsi Menonjol Yang Berhasil Diungkap, Diantaranya Adalah :
A. Korupsi Dan Pencucian Uang Pada Ditjen Pajak :
Pada Tgl 8 April 2010 Telah Terjadi Tindak Pidana Korupsi Dan Pencucian Uang Atas Kerugian Negara Kantor Pajak Jakarta Dengan Kerugian Rp. 66 Milyar. Tersangka Drs. Bahasyim Assifie M.Si Mantan Pegawai Ditjen Pajak. Modus Operandi : Tersangka Menerima Sejumlah Uang Ke Rekening Tersangka Dan Anaknya Yang Tidak Dapat Dipertanggung Jawabkan. Barang Bukti Yang Diamankan Uang Rp. 66 Milyar, Shm Tanah Beserta Rumah. Tersangka Saat Ini Dalam Proses Persidangan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
B. Korupsi Dan Pencucian Uang Dep. Pekerjaan Umum :
Pada Tanggal 18 Nopember 2010 Di Kantor Departemen Pekerjaan Umum Jakarta Pusat Telah Ditangkap 2 Orang Tersangka Tindak Pidana Korupsi Dan Pencucian Uang, An : Kurniawan Dan Imam Subagio, Terhadap Korban : Kantor Dpu Jakarta Pusat. Modus Operandi : Dengan Cara Tersangka Menerima Sejumlah Uang Dari Kppn Jakarta Ii Sebesar Rp. 8,8 Milyar Untuk Proyek Di Dep. Pu Bina Marga Berupa Pengadaan Alat Berat Dan Alat Bantu, Namun Tidak Direalisasikan Oleh Tersangka . Kasus Dalam Proses Penyidikan Dit. Reskrim Sus Polda Metro Jaya.
5. Kasus Curas ( 50,34 % Terungkap )
Selama Tahun 2010, Jumlah Kasus Curas Yang Terjadi Di Wilayah Hukum Polda Metro Jaya Adalah Sebanyak 880 Kasus Dan Berhasil Diselesaikan 443 Kasus Atau Sekitar 50,34 %. Adapun Pengungkapan Kasus Curas Yang Menonjol Adalah Sebagai Berikut:
A. Perampokan Toko Mas Kings, Wanasari, Cibitung:
Pada Hari Senin, 25 Jan 2010 Pkl. 10.00 Wib Di Toko Mas King Pasar Pamor Blok F1 No. 2 Wanasari Cibitung Bekasi Telah Terjadi Curas Yg Dilakukan Oleh 10 Pelaku, An : Musa Cs Terhadap Korban, Antara Lain : Lim Sun Po Dan Lisa Cs. Pelaku 10 Orang Menggunakan 5 Kr R2 Dengan Bersenjata Lengkap Melakukan Perampokan Di Tkp, Pelaku Menodongkan Senpi Dan Mengambil Emas Yang Ada Di Estalase Sebanyak 6,4 Kg Dan Uang Tunai Rp.30.000.000,-, Setelah Berhasil Mengambil Barang-Barang Pelaku Langsung Mengeluarkan Tembakan Keatas Selanjutnya Pelaku Kabur Melarikan Diri. Sebulan Kemudian 5 Orang Pelaku, An : Musa, Sajudin, Rendara Agus, Muhamad Yusuf Dan Nanang Berhasil Ditangkap Oleh Tim Gabungan Polda Metro Jaya. Petugas Masih Melakukan Penyelidikan Terhadap Para Pelaku Yg Masih Dpo, Yaitu An : Rizal, Yudi, Mutalam, Datang, Mansyur, Roy, Sukur Dan Anton. Barang Bukti Yg Disita : 3 Pucuk Senjata Organik, Uang Tunai Rp. 54.700.000,-, 1 Unit Kr R2 Honda Tiger. Kasus Sudah Diserahkan Kepada Kejaksaan.
B. Penangkapan Pelaku Perampokan Toko Emas Di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan
Pada Hari Jumat 08 Agustus 2010 Telah Terjadi Pencurian Dengan Kekerasan Menggunakan Senpi Di 3 Tkp Yang Berbeda, Yaitu : Toko Mas Ayung, Toko Mas Indah Mas Baru Dan Toko Mas Kerismas Di Bukit Duri Kec. Tebet Jaksel Yang Dilakukan Oleh 18 Orang Tersangka (9 Orang Berhasil Ditangkap, An : Endrizal, Firdarmansyah, Ahmad Hotib, Asep Sofyan, Afrizal, Junaedi, Katono, Margono, Krisna Dan 9 Orang Dpo Antara Lain, An : Ipang, Samba Dan Alex) Yang Dilakukan Terhadap Korban Pemilik Toko Mas, An : Rudyanto Gunawan, Almas Dan Kon Tedi. Kemudian Pada Tgl 09 Agustus 2010 Sekitar Pukul 17.15 Wib Telah Dilakukan Penangkapan Thd Tsk Darma Dan Hendri Di Kramatjati Jaktim. Barang Bukti Yg Berhasil Disita : 7,046 Gram Mas, 2 Senjata Organik Jenis Revolver, 3 Senjata Rakitan Fn/Pistol Dan 2 Senpi Rakitan. Tersangka Berikut Barang Bukti Sudah Diserahkan Ke Kejaksanaan Tinggi Jakarta Selatan.
5. Kasus Bentrok Antar Warga/Kelompok
A. Perkelahian Dua Kelompok Di Jalan Ampera Raya Jakarta Selatan;
Pada Hari Rabu, 29 September 2010 Sekitar Pukul 13.00 Wib Terjadi Perkelahian Antara Dua Kelompok Masyarakat Di Jalan Ampera Raya Jakarta Selatan Tepatnya Di Depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Korban Meninggal 3 Orang (Fredy, Syarifudin Dan Agustinus Tomaza), 1 Orang Korban Kritis, 8 Orang Mengalami Luka-Luka Dan 3 Anggota Polri Mengalami Luka Tembak. Pelaku Berhasil Ditangkap 7 Orang Antara Lain Johannis Mathew Lulan Alias Nago Cs. Barang Bukti ; 3 Buah Panah, 3 Buah Golok, 1 Buah Peluru Jenis Fn 32. Kerugian Materi ; 3 Unit Mobil Kopaja Rusak. Kasus Dalam Penyidikan Polres Metro Jakarta Selatan.
B. Pengeroyokan Terhadap Jemaat Hkbp Ciketing Bekasi;
Pada Hari Minggu, 12 September 2010 Pkl. 09.00 Wib Di Jalan Mustika Sari Rt. 03/06 Bekasi Telah Terjadi Penganiayaan Dan Pengeroyokan Yang Dilakukan Oleh 13 Orang Tersangka Antara Lain Murhali Barda Cs, Terhadap 2 Orang Korban, An : Asia Lumban Toruan Dan Luspida Simanjuntak. Kronologis Kejadian : Saat Korban Bersama Dengan Jemaat Akan Melaksanakan Kebaktian Tiba – Tiba Korban Diserang Oleh Sekelompok Orang Yang Mengendarai Kr R2 Sehingga Korban 1 Mengalami Luka Tusuk Pd Bagian Perut Sebelah Kanan, Sedangkan Korban 2 Mengalami Luka Memar Pd Pelipis Kiri Dan Punggung. Ke-13 Tersangka Sudah Diserahkan Ke Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.
6. Kebakaran
Selama Tahun 2010, Di Wilayah Hukum Polda Metro Jaya Telah Terjadi Kasus Kebakaran Sebanyak 387 Kasus, Dengan Jumlah Korban Meninggal Dunia Sebanyak 24 Orang, Luka Bakar 64 Orang Dan Kerugian Materiil Mencapai Rp. 191 Miliar. Dari 387 Kasus Kebakaran, 43 Kasus Diantaranya Disebabkan Ledakan Tabung Gas Dengan Korban Meninggal Dunia 16 Orang Dan Luka Bakar 53 Orang.
Adapun Kasus Kebakaran Yang Menonjol, Antara Lain :
A. Kebakaran Pada Hari Sabtu 17 April 2010 Sekitar Jam 09.00 Wib Di Jl. Sukamulya Ii Rt. 02/01 No. 62 Kel. Harapan Mulia Kec. Kemayoran Jakpus. Korban 5 Orang Meninggal Dunia Atas Nama Airullah Trimada, Bani Adam, Puwanti, Khairudin Dan Tri Margito Dan 5 Orang Luka Bakar Dirawat Di Rs. Mitra Kemayoran. Penyebab Ledakan Diduga Akibat Gas Elpiji Yang Regulatornya Bocor.
B. Kebakaran Pada Hari Sabtu Tanggal 08 Mei 2010 Sekitar Jam 09.00 Wib Di Gudang Pengisian Gas Kp. Kebalen No. 115 Rt. 02/01 Babelan Bekasi. Korban 5 Orang Mengalami Luka Bakar Berat Atas Nama : Hio , Jan, Acep, Usin Dan Eroapit. Kebakaran Terjadi Saat Korban Melakukan Pengisian Tabung Gas Dari 50 Kg Ke Tabung Gas Ukuran Kecil. Barang Bukti Yang Disita Berupa Kaleng Gas Kecil Merk “Lubinhot” . Kasus Dalam Penyidikan Polres Metro Bekasi.
7. Kasus Menonjol Yang Belum Terungkap
A. Pelemparan Bom Molotov Di Rumah Sekjen Partai Gerindra, Sufmi Dasko.
Pada Hari Sabtu Tanggal 20 November 2010 Pukul 04.10 Wib Telah Terjadi Pelemparan Bom Molotov Di Jalan Danau Toba No 50-A Rt 03/04 Kel Bendungan Hilir Tanah Abang Jakarta Pusat Terhadap Korban Sufmi Dasko , Selaku Sekjen Partai Gerindra, Oleh Dua Orang Pelaku Mengendarai Sepeda Motor. Saksi Yang Diperiksa 3 Orang Atas Nama : Suroto, Tukang Ojek, Sobirin Dan Moh Wage Basman, Security/Penjaga Lingkungan. Kronologis; Saat Saksi Yang Bertugas Sebagai Penjaga Lingkungan Sedang Melakukan Kontrol Saksi Melihat 2 Orang Berboncengan Sepeda Motor Melempar Bom Molotov Dari Luar Pagar Kearah Garasi Mobil Korban, Dan Bom Molotov Tersebut Menyangkut Di Kaca Depan Bawah Mobil Toyota Alphard B-270-Eh Yang Diparkir Digarasi Tersebut. Bom Molotov Tersebut Sempat Meledak Dan Membakar Kap Depan Mobil Alphard Hingga Penyok. Barang Bukti Bom Molotov Yang Terdiri Dari 5 Buah Botol Yang Terangkai Sumbunya Menjadi Satu. Upaya Yang Telah Dilakukan Pemeriksaan Terhadap Saksi Dan Melakukan Olah Tkp. Dari Hasil Pemeriksaan Terhadap Tiga Saksi Tersebut Belum Menunjukkan Hasil Mengarah Kepada Pelakunya. Pihak Penyidik Polsek Metro Tanah Abang Masih Mencari Saksi Yang Melihat Kejadian Tersebut. Hambatan Yang Dihadapi Penyidik, Korban Tidak Bersedia Membuat Laporan Polisi Dan Tidak Bersedia Menyerahkan Cctv Yang Ada Di Tkp.
B. Pelemparan Bom Molotov Di Kantor Majalah Tempo
Pada Hari Selasa Tanggal 06 Juli 2010 Pukul 02.45 Wib Telah Terjadi Pelemparan Bom Molotov Di Halaman Kantor Majalah Tempo Jl. Proklamasi No. 72 Kel Pengangsaan Menteng Jakarta Pusat Oleh Dua Orang Pelaku Yang Mengendarai Sepeda Motor. Saksi Yang Telah Dimintai Keterangan Sebanyak Tiga Belas Orang Antara Lain : Try Priyantoro, Mulyana, Sutrisno, Rambat Triwinarto, Wahab Jamil, Ali Haedar, Wastam, Yandi M Rofiandi, Suyanto, Akbar Tri Kurniawan, Dwijo Utomo Maksum, Seno Joko Suyono. Kronologis : Pelaku Yang Mengendarai Sepeda Motor Memakai Jaket Hitam Berpura-Pura Berhenti Dipinggir Jalan Tepat Di Depan Kantor Majalah Tempo, Kemudian Salah Satu Pelaku Menyalakan Rokok Lalu Melemparkan Bom Molotov Ke Arah Areal Parkiran Kantor Redaksi Majalah Tempo Sehingga Terjadi Tiga Kali Ledakan Dan Menimbulkan Kobaran Api, Namun Kejadian Tersebut Tidak Menimbulkan Kerusakan Pada Kantor Redaksi Majalah Tempo Serta Tidak Menimbulkan Korban Luka Maupun Korban Jiwa. Barang Bukti Yang Disita : Satu Buah Botol Kecil Merk Vit C You 1000 Yang Masih Utuh Dengan Tutupnya Dan Didalamnya Terdapat Cairan Diduga Bensin, Satu Buah Petasan Yang Tidak Bersumbu Dan Tidak Ada Serbuk, Pecahan Botol Vit C You 1000, Potongan Tali Rafia, Sobekan Tisue Yang Dibasahi Bensin. Dari Hasil Pemeriksaaan Terhadap 13 Saksi, Belum Ada Yang Mengarah Kepada Pelakunya.
C. Kasus Pengeroyokan Terhadap Aktivis Icw Atas Nama Tama Satrya Langkun
Pada Tanggal 8 Juli 2010 Pukul 04:00 Wib, Di Jalan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Terjadi Pengeroyokan Terhadap Tama Satrya Langkun Yang Dilakukan Oleh 4 Orang Tak Dikenal Dengan Menggunakan 2 Sepeda Motor. Dua Pengendara Sepeda Motor Tersebut Memepet Korban Yang Saat Itu Juga Mengendarai Sepeda Motor Sehingga Terjatuh. Saat Korban Terjatuh, Dua Pelaku Langsung Memukuli Korban Sehingga Korban Mengalami Luka Robek Pada Bagian Kening Dan Kepala Bagian Kepala. Polres Metro Jakarta Selatan Telah Memeriksa 17 Orang Saksi, Gelar Perkara Dengan Icw Dan Lbh Dki Jakarta Serta Membuat Sketsa Wajah Pelaku Namun Hingga Saat Ini Belum Ada Petunjuk Mengarah Kepada Pelakunya.
E. Hambatan Yang Dihadapi
Hambatan Yang Dihadapi Polda Metro Jaya Dalam Pelaksanaan Tugasnya Selama Tahun 2010 Adalah Sebagai Berikut:
1. Secara Internal
A. Reformasi Birokrasi Polri Yang Saat Ini Tengah Dilaksanakan Masih Belum Optimal Dan Masih Terdapat Kekurangan-Kekurangan, Baik Sumber Daya Manusia Maupun Sarana Dan Prasarana
B. Dari Aspek Reformasi Kultural, Masih Terdapat Personel Yang Belum Memegang Teguh Komitmen Polri Dalam Pelaksanaan Tugasnya, Sehingga Masih Ditemukan Personel Polda Metro Jaya Yang Melakukan Penyimpangan Atau Tindakan Yang Kontra Produktif, Sehingga Menurunkan Tingkat Kepercayaan Masyarakat Terhadap Polri, Khususnya Polda Metro Jaya.
2. Secara Eksternal
A. Perkembangan Modus Operandi Kejahatan (Konvensional Dan Transnasional Crime) Yang Semakin Canggih, Seiring Dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, Sehingga Kejahatan Yang Terjadi Sangat Sulit Untuk Dideteksi Dan Di Antisipasi Dengan Cepat.
B. Masih Belum Optimalnya Kerjasama Dan Koordinasi Antar Instansi Terkait Dan Masyarakat Dalam Mewujudkan Situasi Kamtibmas Yang Kondusif.
F. Harapan-Harapan
Perkembangan Berbagai Aspek Kehidupan Di Wilayah Hukum Polda Metro Jaya Ke Depan, Selain Disebabkan Oleh Berbagai Kondisi Yang Ada Di Dalam Negeri, Juga Karena Adanya Pengaruh Yang Terjadi Di Lingkungan Strategis Polda Metro Jaya Yang Meliputi Aspek Ideologis, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Agama Dan Keamanan.
Dari Aspek Politik, Antara Lain Adanya Kebijakan-Kebijakan Pemerintah Yang Dinilai Tidak Pro Rakyat, Politisasi Masalah, Pemilukada, Pemekaran Wilayah Dan Dampak Adanya Multi Partai.
Dari Aspek Ekonomi, Masalah Perburuhan Yang Berdampak Pada Sektor Ekonomi Riil (Masalah Umr, Outsourching Dan Lain-Lain).
Dari Aspek Sosial Budaya, Seperti Perubahan Sistem Transportasi, Kebijakan Pemerintah Daerah Tentang Ruang Terbuka Hijau (Rth), Masalah Sara Berlatar Belakang Agama, Suku Dan Ras, Aktifitas Ormas/Lsm, Masalah Kesehatan, Pendidikan Dan Lain-Lain .
Dari Aspek Keamanan, Aksi-Aksi Premanisme Diperkirakan Masih Akan Menunjukkan Kecenderungan Meningkat.
Di Bidang Lalu Lintas, Jumlah Kendaraan Bermotor Pada Tahun 2011 Diperkirakan Mengalami Lonjakan Yang Cukup Signifikan. Pada Tahun 2011, Tidak Kurang 12.062.396 Kendaraan Akan Memadati Jalan Di Jakarta. Kondisi Ini Kian Mengkhawatirkan Dan Dapat Dipastikan Kemacetan Di Jakarta Akan Semakin Parah Mengingat Pertumbuhan Ruas Jalan Tidak Sebanding Dengan Pertumbuhan Jumlah Kendaraan.
Menghadapi Tantangan Tugas Tersebut Diatas, Polda Metro Jaya Dituntut Untuk Lebih Meningkatkan Kesiapan Dalam Mendeteksi Dan Mengantisipasi Setiap .Dinamika Perkembangan Situasi Kamtibmas Yang Terjadi, Serta Mampu Meningkatkan Kinerjanya Dalam Rangka Memberikan Perlindungan, Pengayoman Dan Pelayanan Kepada Masyarakat.
Berkenaan Dengan Hal Tersebut Diatas, Pada Kesempatan Yang Baik Ini Saya Ingin Mengajak Dan Menyampaikan Harapan-Harapan Sebagai Berikut:
1. Kepada Seluruh Jajaran Polda Metro Jaya, Saya Berharap:
A. Selalu Mencermati Dan Mewaspadai Setiap Perkembangan Situasi Yang Dapat Berpengaruh Terhadap Keamanan Dan Ketertiban Masyarakat.
B. Laksanakan Tupoksi Secara Profesional, Proporsional Dan Selalu Menjunjung Tinggi Hukum Dan Hak Asasi Manusia (Ham), Serta Utamakan Tindakan Yang Simpatik Dan Empati Terhadap Masyarakat.
C. Tingkatkan Komitmen Moral Dilandasi Keimanan Dan Ketakwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Dalam Menegakkan Kebenaran Dan Keadilan Melalui Pengabdian Polri.
D. Tingkatkan Pengetahuan, Kemampuan Dan Ketrampilan Teknis Profesi Kepolisian Serta Inovasi Pembaharuan Yang Konstruktif Guna Mewujudkan Akuntabilitas Publik Melalui Peningkatan Kinerja Dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Prima.
E. Tumbuhkan Dan Pelihara Semangat Kekeluargaan, Kebersamaan Dan Soliditas Dan Bina Hubungan Yang Harmonis Dengan Masyarakat / Komunitas Di Lingkungannya Masing-Masing.
F. Intensifkan Pengawasan Melekat Dalam Setiap Sisi Pelaksanaan Tugas Dan Hindari Tindakan Yang Kontra Produktif Yang Dapat Menurunkan Citra Polri.
G. Tingkatkan Koordinasi Dan Kerjasama Lintas Sektoral Secara Terpadu Dan Sinergis Dalam Upaya Harkamtibmas.
2. Kepada Unsur Dan Instansi Terkait, Saya Berharap:
A. Marilah Kita Bangun Kerjasama Yang Sinergis Dan Terpadu Untuk Terus Memberikan Pelayanan Terbaik Kepada Warga Masyarakat.
B. Marilah Kita Jadikan Kepentingan Masyarakat, Bangsa Dan Negara Menjadi Pendorong Utama Bagi Dedikasi Pengabdian Dalam Rangka Mewujudkan Keamanan.
3. Kepada Warga Masyarakat, Saya Berharap:
A. Senantiasa Menjaga Dan Meningkatkan Kepekaan Dan Kewaspadaan Terhadap Segala Bentuk Gangguan Kamtibmas (Security Awareness), Dengan Mengembangkan Bentuk-Bentuk Partisipasi Dan Dukungan Aktif Bagi Upaya Pencegahan Dan Penangkalan Terhadap Setiap Potensi Gangguan Kamtibmas Di Lingkungan Masing-Masing.
B. Tumbuhkan Budaya Hukum Yang Sehat Dan Dinamis, Dengan Sikap Kritis Berupaya Memahami Dengan Benar Dan Mematuhi Dengan Penuh Kesadaran Sebagai Warga Negara Yang Baik Dan Bertanggung Jawab Terhadap Setiap Peraturan Perundang-Undangan Yang Berlaku.
C. Kembangkan Kontrol Sosial Yang Positif Terhadap Kinerja Polri Khususnya Polda Metro Jaya.
D. Sampaikanlah Informasi, Kritik, Saran/ Masukan Yang Obyektif Dan Bertanggung Jawab Sebagai Solusi Alternatif Pemecahan Masalah Yang Dihadapi.
E. Marilah Kita Bersama-Sama Mewujudkan Budaya Patuh Hukum (Law Obidient Citizen) Untuk Menjamin Kamtibmas Yang Kondusif Di Wilayah Dki Jakarta Dan Sekitarnya.
Sebelum Mengakhiri Acara Jumpa Pers Akhir Tahun 2009 Ini Perkenankanlah Saya Atas Nama Pimpinan Dan Seluruh Keluarga Besar Jajaran Polda Metro Jaya Mengucapkan Terima Kasih Dan Penghargaan Setinggi-Tinginya Kepada Semua Pihak Yang Telah Berpartisipasi Aktif Dan Memberikan Sumbangsihnya Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Polda Metro Jaya Dalam Memelihara Kamtibmas, Menegakkan Hukum Serta Melindungi, Mengayomi Dan Melayani Masyarakat.
Pada Kesempatan Yang Baik Ini Juga, Saya Atas Nama Pribadi Dan Pimpinan Polda Metro Jaya Memohon Maaf Apabila Terdapat Kekhilafan, Kesalahan, Kekurangan Dan Keterbatasan Kami Dalam Mengemban Amanah Rakyat, Bangsa Dan Negara. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa Senantiasa Memberikan Rahmat, Hidayah Serta Petunjuknya Kepada Kita Sekalian Dalam Melanjutkan Pengabdian Kepada Masyarakat, Bangsa Dan Negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar